Rabu, 15 Desember 2010

BAB II
LAiDASAN TEORI
1. PenEfertian Penasaran
Penasaran nerupakan salah satu kegiatan pokok yang
dilakukan produsen dengan tujuan agar perusahaan dapat
nenpertahankan kelangsungan hidup, berkembang dan Denper-
oleh laba. Dalan kegiatannya, pe&asa.ran perusahaan harus
dapat nenberikan kepuasan kepada konsunen serta dapat &e-
ninbulkan danpak yang positif dalan pandangan konsunen.
DenElan denikian, konsunen akdri menberikan suatu penilaian
yang baik terhadap produk dan perusahaan yang nen€lhasil-
kannya. Untuk selanjutnya naka kelangsungan hidup perusa-
haan akan dapat terjamin.
Untuk lebih jelasnya nengenai pengertian dari
penasaran, penulis akan nengenukakan definisi penasaran
menurut pendapat beberapa ahli dinana para ahli itu
neninjau penasatan dari segj. yang berbeda-beda, nauun
secara Elaris besar semua neuiliki pengertian yand saha.
-
llenurut pendapat Philip Kotler : "llarketing is a social
and nanagerial process by whieh individuals and Efaoups
obtain what they need and want through ereating and ex-
changing products and value with others."l
Yang artinya : penasaran adalah suatu proses sosial dan
'Philip
Kot1er, Principles of Harketing, PHI
Engtlewood Cliffs, xew .leffiiggg,
Inc . ,
hal .5.
IU11
kepeninpinan dinana individu dan kelonpok aendapatkan
apa yanE! nereka perlukan dan inlfinkan nelalui pengadaan
dan pertukaran barang-barang denEan yang lain.
- enurut pendapat tfillian J. Stanton : "l{arketing is a to-
tal systen of business activities desiEned to plan,
priee, prouote and distribute want satisfying doods and
services to present and potential custoner. "z
Definisi ini nenpunyai arti bahwa penasaran adalah suatu
sisten keseluruhan dari keEliatan-kelgiatan usaha yanEf di-
tujukan untuk nerencanakan, nenentukan harga, nenpronosi-
kan dan nend istr ibus ikan baranEf dan jasa yang dapat ee!u-
askan kebutuhan penbeli yanE ada naupun peabeli potensial .
-
llenurut pendapat Alex Nitisenito : "Harketing adalah se-
nua keEliatan untuk neuperlancar arus barang,/ jasa dari
produsen ke konsunen secara paling efisien dengan naksud
untuk nenciptakan pernintaan efektif. "e
Dari pendapat para ahli di atas, jelaslah bahwa penasaran
adalah suatu proses kegiatan peaasaran yangl ditujukan untuk
nenenuhi kebutuhan dan keinginan konsunen dengan nencipta-
kan baranE dan jasa, nenetapkan harga dan nenyalurkan ke
pasar yang dapat neuenuhi selera, kebutuhan dan daya beli
beLi konsunen .
2|{irri""
J. Stanton,
Mc. Graw HiIl
Fundanentals of Harket inil,
rnffi, Seventh Edition,
1985, haI.7.
"Alex Nitisenito, I'larketing, Pengerbit Ghalia In-
donesia, Jakarta, I8?7 , hal.2.12
2. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi yanEl dapat juga disebut saluran
perdagangan atau saluran penasaran, nerupakan salah satu
kegiatan penasaran yanEl penting artinya bagi produsen atau
perusahaan, karena untuk neneapai konsunen akhir pada
uaurrnya produsen nenggunakan pedagang perantara yang
berperan dalan nenperlancar arus penyalrpaian produknya.
Untuk nenberikan pengertian yang jelas tentang
saluran distribusi, naka di sini akan dituliskan beberapa
pendapat yan€f dikenukakan oleh para ahli sebagai berikut :
- llenurut Basu Swasta DH dan Irawan : "Saluran adalah se-
kelonpok podagang dan agen perusahaan yang Eengkonbina-
sikan antara penindahan fisik dan nana dari suatu pro-
duk untuk uenciptakan keglunaan bagi pasar tertentu. "'
-
I'lenurut pendapat Alex S.Nitisenito : "Saluran distribusi
adaLah leubada distributor atau lenba€a penyalur yanlt
nempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-balang dan
jasa-jasa dari produsen ke konsurrrr."o
- Henurut Joseph P.Guiltinan dan Gordon T.Paul :
"A distribution channel is a set of organization (such
as nanufactures, whole salers and retails) that perforn
4Basu
Swasta DH ctan Irawan, llanajeDen Penasaran
Hodern, Penerbit tenbaga llanajenen T;usah-aan,--TFNI
Yogtyakarta, 1981, haI.274.
SAlex
S.Nitisenito,0p cit, hal.2.13
all the function required to get a product fron a saler
to the final buyer . "
6
Definisi tersebut di atas bahwa saluran distribusi ada-
1ah sekelonpok unit organisasi (seperti pabrik-pabrik,
pedagang besar dan penglecer) yanE melaksanakan se&ua
fungsi yanE dikehendaki untuk nenbawa produk dari peda-
gang ke pembeli akhir.
Dengan adanya beberapa definisi di atas dapatlah
diketahui adanya beberapa unsur pentinE!, yakni :
-
Saluran nerupakan sekeloupok lenbaga yanE ada di antara
berbaElai lenbaga yang nenEladakan kerja salra untuk
nencapai suatu tuj uan .
- Tidak perlu bagi setiap saluran untuk nenggunakan sebuah
agen, nanun pada dasarnya setiap saluran harus neniliki
seoranE! pedagang, karena hanya pedagang saja dianggap
tepat sebagai penilik untuk neuindahkan barand. Dalan
hal ini, distribusi fisik nerupakan kegiatan penting.
- Tujuan dari saluran penasaran adalah untuk neneapai
pasar-pasar tertentu. Jadi pasar nerupakan tujuan akhir
dari keEiatan saluran penasaran.
3. Jenis dan l{acao Saluran Distribusi
Dalan uenilih saluran distribusi yang tepat harus-
6- -Joseph
P.Guiltinan
llanagienent, Strategies and
and Gordon l{ . Pau I , l{arket ing
Prograns, Second Edition-E85;
hal.300.14
lah disesuaikan dengan kondisi perusahaan itu sendiri nau-
pun pasarnya, karena saluran distribusi yang baik bagi sa-
tu perusahaan belun tentu baik pula bagi perusahaan lain.
Sebelun nenbahas mengenai jenis dan nacan saluran
distribusi, naka akan penulis jelaskan nengenai penElertian
dan penggolonglan dari barang konsunsi dan baranEl industri.
3.1. Pengertian Barangl Konsunsi dan Barangl Industri.
- Barang konsumsi adalah barand-barang yang di.beli
untuk dikonsunsikan. Penbelian barang konsunsi ter-
gantung pada kebiasaan nenbeli dari konsunen. Pen-
beli barang konsunsi ini adalah konsuaen akhir, ka-
rena barang tersebut dipakai sendiri atau diberikan
kepada oranE! Iain, tidak untuk diproses lebih
lanjut.
- Barang industri adalah barang-barang yang dibeli
untuk diproses lagi atau untuk kepentingan
industri. Jadi penbeli barand industri ini adalah
perusahaan, lenbaga atau orglanisasi.
3.2. PengEolongan Barang Konsunsi dan BaranEl Industri.
3 .2.I. BaranEl konsuns i
Barang konsunsi dapat dibedakan dalan ticta
goLongan, yaitu :
a. Convenience Goods : adalah barang konsumsi yang
biasa dibeli secara berulang-ulang, uudah
diperolehnya dan harelanya relatif nurah.15
Hisalnya : sabun, rokok dan lain-lain.
b. Shopping Goods : adalah barand konsunsi yang
dalan proses penbeliannya biasanya harus nencari
lebih dulu, nenpert inbanElkan serta nenbandinggkan
. tentang mutu, harga, penbunElkusan, jasa yang
diberikan oleh penjual dan sebagainya. llisalnya:
pakaian, arloj i dan sebagainya.
c. Speeialty Goods : adalah barang konsunsi dengan
karakteristik yang unik, yang nenyebabkan konsu-
nen harus nelakukan usaha khusus untuk nembeli-
nya karena hanya dijual di tenpat tertentu. lli-
salnya: baranEl antik, noLil mewah dan sebagainya.
3.2.2. Barang industri
Barang industri dapat dibedakan dalan lima
golongan, yaitu :
a. Bahan baku.
llerupakan bahan pokok atau utama, yang dipakai
untuk nenproduksi sesuatu barang. Contoh : ka-
pas, tenbakau.
Barang setenElah jadi.
l,lerupakan konponen yang sudah nasuk dalan proses
produksi dan diperlukan untuk nelenglkapi produk
akhi.r. Contoh : ban nobil, benand.
Perlengkapan operasi.
Merupakan baranEl-barang yanE berfungsi untuk
nenperlancar proses produksi. Contoh : ninyak
b.16
pelumas, kertas.
Instalasi.
l,lerupakan alat yang utana untuk penbuatan
produk, yanE! dapat dipakai untuk jan6ka waktu
yang lana. Contoh : mesin cetak, nesin tenun.
Peralatan tanbahan.
I'lerupakan alat yanEl dipakai untuk nembantu ins-
talasi. Contoh : alat-alat anElkut dalan pabrik.
3.3. Jenis Saluran Distribusi.
Ada dua dolongan besar lenbaga-lenbaga
PeDasafan yang berperan penting dalan saluran
distribusi, yaitu :
3.3.1. Pedagang perantara
Pedagang perantara nenpunyai hubungan yanEl erat
dalan penilikan barang, nereka berhak neniliki
barang yan!! dipasarkan dinana secara aktif ikut
terlibat dalan kegiatan peabelian dan penjualan
kepada konsunen akhir.
Adapun lembaga-lenbaga yang ternasuk dalan
pedagang perantara adalah :
a. PedaElanEf besar ( I{ ho lesaler )
Pedagang besar ini hanya terikat pada kegiatan
perdagangan besar dan tidak nelayani penjualan
eceran kepada konsumen akhir.
b. Pengecer ( retai ler )
PenEfecer ini terlibat dalan senua kegiatan yang
d,
e.t7
berhubungan secara langsung dengan penjualan ba-
rang atau jasa kepada konsunen akhir untuk ke-
perLuan pribadi. Nanun denikian tidak nenutup
keaunElkinan adanya penjualan secara langsung de-
nElan para pemakai industri, karena barang indus-
tri yang dibeli tidak selalu daLan jualah besar.
3.3.2. Perantara agen (agent niddlenan)
Perantara aElen adalah yang nelaksanakan tawar
nenawar penjualan atau peubelian atau kedua-duanya,
nanun tidak nenperoleh hak nilik atas baranEl yang
diperdaelanElkan. Seorang agen lazinnya tidak nelak-
sanakan fungsi penasaran sebanyak yang dilaksanakan
oleh pedagangf. HasiI yang diterinanya i.mbaLan dalaa
bentuk konisi atau uang jasa.
3.4. Haeau Saluran Distribusi.
Penilihan saluran distribusi yang digunakan
serinEi dikaitkan den€lan golongan barang yang ada.
Terdapat dua nacan saluran distribusi nenurut
pendapat Basu Swastha DH, yaitu :?
3.4.1. Saluran distribusi untuk baranll konsunsi
Dalan hal ini terdapat Iina nacau saluran dalan
ranElka nenasarkan barang-baranEl konsuesi, yaitu :
TBasu
Swastha
na, cetakan ket iEf a
ha1.89 - 93.
DH, Saluran Penasaran , edisi perta-
YoElyakarta, Septenber 1882, BPFE -b.
a.
18
Produsen ------+ Konsunen akhir.
Ini nerupakan saluran distribusi yanEl pendek serta
paling sederhana, sering disebut saluran distribu-
si langsunE, karena tidak melibatkan perantara.
Produsen ------+ Pengecer -----+
Konsunen akhir.
Dalan saluran ini beberapa pengecer nembeli'
seeara langsunE dari produsen, ada juga beberapa
produsen yang nendirikan toko pengecer untuk
nelayani penjualan landsung pada konsunen, tetapi
cara seperti ini tidak unun dipakai.
c. Produsen ------+ Pedagang besar -r Pengecer ---+
Konsuuen .
Disini produsen hanya
juulah besar kepada
pedagang besar yang
penElecer. Saluran ini
sionil.
nelayani penjualan dalan
pedagang besar, kenudian
nelakukan penjualan ke
disebut juga saluran tradi-
d. Produsen -----+
Agen
------+ PenEfecer ------t
Konsunen akhir.
Selain nenEEunakan pedagang besar, produsen
dapat pula nenggunakan aElen pabrik, nakelar atau
perantara aden lainnya untuk nencapai penEieeer
terutana penEecer besar.
e. Produsen ------+ Allen ------+ PedaEiang besar ------t Pengecer
-t Konsumen akhir.
Untuk nencapai pendlecer keci1, produsen sering
BengE unakan agen sebadai perantara dalan penyalur-3.4.2.
1S
an barangnya kepada pedagang besar yang kenudian
menjualnya kepada toko-toko kecil.
Saluran distribusi untuk baranll industri
Terdapat enpat maean saluran distribusi dalan rangka
penjualan barang industri. Adapun nacan saluran terse-
but adalah :
a . Produsen ------+
Peraakai industr i .
Saluran distribusi secara langsung ini biasanya di-
gunakan untuk barang industri yang harganya relatif
nahaI.
b. Produsen --| Distributor industri ----{ Penakai
industri.
Produsen barang-barang jenis operating supplies
dan accessory equipnent kecil dapat aenggunakan
distributor industri untuk nencapai pasarnya.
Produsen lain yangl dabat nenggunakan distributor
industri sebagai penyalurnya, antara lain : produ-
sen bahan banElunan.
e . Produsen ------t Allen ------+ Penakai industr i .
Biasanya saluran distrbusi aenaca& ini dipakai oleh
produsen yanE tidak neniliki departenen pelrasaran.
Khususnya agen penjualan juga dipakai oleh perusa-
haan yang inElin nenperkenalkan produk baru atau
ingin nenasuki daerah penasaran baru.
d. Produsen --r AEfen --r Distributor industri -------+ Pe-
nakai industri.20
Saluran setracan ini dapat dipakai oleh perusahaan
dengan Fertinbangan antara Lain bahwa unit penjual-
annya terlalu kecil untuk dijual secara langsung,
atau nungkin nenerlukan penyinpanan pada penyalur.
4. Herencanakan Saluran Distribusi yanEl Efektif
Pada perencanaan saluran distribusi yang efektif,
lenurut Philip Kotler, perlu dilakukan suatu tindakan dengan
a
Jaran:
- AnalyzinE! consuner needs
- EstablishinEf channel obj ect ives
- IdentifyinEf the najor channel alternatives
-
Eva luat ing .
YanEl berarti harus dilakukan suatu tindakan dengan jalan
nenganalisa kebutuhan-kebutuhan konsunen, nenetapkan tujuan-
tujuan saluran distribusi diadakan, nenElident if i kas i alter-
nat if-alternat if saluran distribusi yang utana dan nengeva-
Iuas inya .
Pengertian apa, dinanar lrengapar kapan dan bagainana
konsunen neubeli pada pasar yang dipilih oleh produsen ada-
lah nerupakan langkah pertana dalan nerencanakan saluran
peErasaran.
SPt
i:. ip Kotrer, llarketing
PlanninEi, Inplenentation and Control,
Edition, 1988, haI.535.
I'lanageuent, Analysis,
sixth edition, PHI5. FunElsi dan TuElas Saluran Distribusi
llenurut PhiIip KotIer (Terienahan Ellen Gunawan
Hutauruk), funEsi utana dari saluran Penasaran ini daPat
nencakup:
1. Penelitian.
Yaitu pengunpulan inforuasi penting untuk perencanaan
dan nelancarkan pertukaran.
2. Pronosi.
Yaitu pengenbanEan dan penyebaran konunikasi yang
persuasif nengenai penanaran,
3. Kontak.
Yaitu pencarian dan nenjalin hubungan dengan calon
penbe 1i .
4. Penyesuaian.
Yaitu nenpertenukan penalraran sesuai dendan pernintaan
penbeli. Ini ternasuk kegiatan seperti, penElolahan,
penilaian, perakitan dan penElenasan.
5. NeElosiasi.
Yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir nendenai
harga dan haI-haI lain sehubungan dengan penawaran
sehingga perpindahan hak penilikan atau penguasaan bisa
d i laksanakan .
6. Distribusi f isik.
Yaitu transportasi dan penyinpanan barang.
7. Penbiayaan.
Yaitu pernintaan dan penyebaran dana untuk nenutup
biaya dari saluran pe&asaran tersebut.
8. Penganbilan risiko.
Yaitu perkiraan nengenai risiko^ sehubunElan dengan
pelaksanaan pekerjaan saluran itu.-
6. Faktor-faktor yanEl lleapenElaruhi PeniLihan Saluran Dis-
tr ibus i
2t
Karena pentinElnya faktor
bagi perusahaan, naka perlu lah
saluran distribusi ini
diketahui faktor-faktor
9EII.n
Gunawan Hutauruk, l,lanaj enen Penasaran, Ana-
Iisis, Perencanaan dan PenElendalian, ErlanE6a, Jakarta,
1883, JiLid II, hal.103 Terjenahan dari llarketinEl l{anaEe-
nent, Analysis, Planningl and Control, Philip Kotler,
Fourth Edition.apakah yang Benpengaruhi saluran di5tlibul'
dipilih saluran distribuSi y,.AnC paling
perusahaan. Adapun faktor-faktor yan8l perlu
kan adalah :
'22
sehingga dapat
1j
obyektif bagi
d ipert inbanil-
6. 1. Pertinbangan Pasar..
Beberapa faktor pasar yanE!
'
perlu d ipert inbanElkan
adalah:
a. Junlah penbeli potensial.
Apabila junlah konsuaen atau penbeli relatif
sedikit, naka perusahaan dapat nengguialhn tenaga
penjualan sendiri untuk nenjual LanEsung kepada-
konsunen. Tetapi jika konsunen berjudlah banyak,
uaka perusahaan akan nenggunakan jasa perantara.-
Konsentrasi pasar secara geograf is .
Penjualan langsung kepada industri tekstil atau
pakaian jadi dapat terlaksana oleh karena
""b"gi"n
besar penbeli terpusat di beberapa daerah
geografis saja. Penjual dapat Dengadakan cabang-
cabang penjualan dalan pasar-pasar yanEl berpendu-
duk kurang padat digunakan jasa perantara.'
Junlah pesanan.
Volune penjualan darl sebuah perusahaan akan
sangat berpenEfaruh terh-adap saluran yang
dipakainya. Jika volune yanEl dibeli oleh penakai
industri relatif kecil, naka perusahaan dapat
menE Elunakan distributor industri.
b.23
6.2. Pertinbangan Produk.
Beberapa faktor yang harus dipertinbangkan dari sedi
produk ini adalah :
a. Nilai satuan.
Nilai satuan produk neenpengaruhi jumLah dana yang
tersedia untuk distribusi. Jika nilai unit dari
barang yanEl dijual relatif rendah, maka produsen
eenderunEl untuk nenggunakan saluran distribusi
yang panjanE. Tetapi jika nilai satuannya relatif
tinggi, naka saluran distribusinya pendek atau
langsung .
b. lludah rusaknya baranEf.
Jika barang yanEf dijual nudah rusak atau cepat
ketinggalan node, naka perusahaan tidak perlu
nenggunakan perantara, Karenanya saluran
distribusi yanCl diglunakan biasanya juga pendek.
Jika perusahaan inElin menggunakan perantara, naka
harus dipilih perantara yanEl neniliki fasilitas
penyinFanan yang cukup baik.
c. Sifat teknis.
Suatu produk industri yanEi bersifat teknis tinEEi
sepe!ti : instalasi biasanya disalurkan secara
langsung kepada penakai industri. Produsen harus
aeupunyai penjual yang dapat neneranllkan berbagai
nasalah teknis penggunaan dan pene l iharaannya.
Tetapi pekerjaan seperti itu jarang sekali atau24
bahkan tidak pernah di-Iakukan oleh pedagiang besar
atau Elrosir.
6.3. Pertinbangan Perusahaan.
Beberapa faktor yanEl perlu d ipert inbanElkan dari segi
perusahaan adalah :
a, $unber peubelanj aan.
l-
Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek
biasanya nenerlukan junlah dana yanEl eukup besar.
01eh karena itu, saluran distribusi pendek ini
kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang
kuat di bidanft keuangannya. Perusahaan yang l-enah
kondisi keuan€lannya cenderunEl nenElElunakan saluran
distribusi yanll Iebih panj anEl.
Pengalanan dan kenanpuan nanaj enen .
Perusahaan yang nenjuaL barang baru atau indiin
uenasuki pasar iaru lebih suka nenggunakan
perantara, karena pada ununnya para perantara
sudah nenpunyai penElalanan sehingga nanajenen
dapat nenElanbil pelajaran dari nereka.
Keingiinan hendak nenguasai sal-uran.
Produsen -produsen tertentu nengadakan saluran
pendek oleh karena nereka ingin nengawasi Produk
nereka sekalipun biaya saluran pendek itu lebih
tin6di.
Jasa-jasa yanEl disediakan oleh peniual.
Sering keputusan produsen nen6lenai saluran
d.25
distribusi dipengaruhi oleh jasa-jasa
Penasaran
yang dapat nereka berikan bertalian . dengan
jasa-jasa yane! dininta oleh perantara.
6.4. Pertinbangan Perantara.
Beberapa faktor yand perlu dipertimbangkan dari seEi
perantara ini adalah :
a. Jasa-jasa yand disediakan oleh perantara'
'
Setiap produsen hendaknya uenilih perantara yang
nau nenberikan pelayanan yang lebih baik yang
tidak dapat disediakan oleh produsen atau tidak
dapat disediakan secara ekononis, seperti
fasilitas penyinpanan,
b. Tersedianya perantara yanfl dikehendaki.
Perantara akan digunakan sebagai Penyalur apabila
ia selaIu nemPunyai inisiatif nemberikan usul
tentang baranEl baru dan menbar.ra barangl Produsen
dalan persaingan.
c. Sikap perantara terhadaP kebijakan produsen.
KadanElkala junlah
Perantara terbatas bagi produsen
karena resiko yanEl dibebankan oleh produsen tidak
dapat diterima oleh golongan perantara tertentu.
7. Henentukan Junlah Perantara
'
Setelah nenentukan saluran distribusi yang
digunakan, perusahaan/ produsen perlu nenentukan
perantara yang akan d i€gunakan .
akan
j unl ah26
Ada tiga alternatif piLihan yaitu :
7. 1. Distribusi Intensif.
Pada umumnya digunakan oleh perusahaan yang nenjual
barang-barang konvenien. Perusahaan berusaha nenEEu-
nakan penyalur sebanyak-banyaknya untuk su.atu daerah
yanEl potensial agar dapat nenpersepat penenuhan kebu-
tuhan konsumen.
7.2. Distribusi Selektif .
Penggunaan penyalur hanya terbatas dalan suatu daerah
geografis, digunakan untuk neuasarkan produk baru,
jenis barang shoppi.ng atau specialty dan barang
industri sejenis accessory equipnent. Perusahaan
berusaha untuk nendapat pasar yanEl cukup luas dengan
pen€fa$rasan yan8l lebih banyak serta biaya yanEl rendah,
sehindga perusahaan bernaksud untuk neniadakan
penyalur-penyalur yang diangEap tidak nenguntunEfkan.
7.3. Distribusi Eksklusif .
Dalam distribusi eksklusif ini, perusahaan hanya
uenggunakan satu pedaglang besar atau pengecer dalan
daerah pasar tertentu. Dengan adanya satu penyalur,
produsen akan lebih nudah dalan nengadakan penElaerasan
. terutana pendagrasan pada tinElkat harga eceran tDaupun
pada usaha kerja sana dengan penyalur dalan
nengadakan prouosi.27
Distribusi ini banyak dipakai untuk :
-
Barang-baranEl khusus/ spesial (spoeialty goods).
-
Jika penyalur bersedia nenbuat persediaan dalan
junlah besar sehingga penbeli lebih Leluasa dalan
nenilih produk yang akan dibelinya.
- Jika produk yan!! dijual menerlukan servis sesudah
penj ualan .
8. Rumus-runus yang DiEunakan
Runus-ruuus yanll diElunakan untuk nenganalisis
pernasalahan adalah sebagai berikut :
8. 1. Koefisien Korelasi.
DiElunakan untuk mengetahui apakah kegiatan saluran
distribusi nenpunyai hubunElan yang kuat terhadap
volune penjualan, yang dinyatakan dengan sinbol .xy,
dan nilai koefisien korelasi ini terletak antara -1
dan +1.
Rumus yanE diEunakan dalan perhitungan koefisien
korelasi adalah :
n xXY - (EX) (tY)
to
r= xy
/------t--'-----'
/
n zx' - (:x)-
/
n :Y- - (EY)-
dimana , .*y = koefisien korelasi antara variabel X
dan variabel Y
1oJ.
S,rn.r.rto, Statistik Teori dan Aplikasi, jilid
II, Erlangga, Jakarta, 1981, hal.270.x
2A
junlah data
variabel bebas, banyaknya pedagang peranta-
ra
variabel tidak bebas, volune penjualan
+1 atau nendekati +1, naka korelasi antara
banyaknya pedagang perantara terhadap volune
penjualan dikatakan sangat erat dan positif.
-1 atau nendekati
-1,
naka korelasi antara
banyaknya pedagang perantara terhadap volune
penjualan dikatakan sangat erat dan negatif.
0 atau nendekati 0, naka korelasi antara
banyaknya pedagang perantara terhadap volune
penjualan sana sekali tidak ada hubunElan atau
hubunEfannya sangat lenah.
-r
xy
8.2. Koefisien Penentu (Coefficient of Deternination).
Diglunakan untuk nengetahui seberapa besar peranan
banyaknya pedagang perantara terhadap volune
penjualan, yaitu den€lan renglhitunEl penentu/ KP yang
runusnya sebagai berikut :
KP=r 1002 xy
8.3. Pengujian Hipotesis Tentang Koefisien Korelasi.
Setelah nilai koefisien korelasi (r*y) diketahui,
11luia,
har.2z6.29
naka perlu diadakan pengui ian terhadap hasil
koefisien korelasi tersebut. Hal ini dinaksudkan
untuk nengetahui apakah nilai X dan Y benar-benar
neapunyai hubungan kausal atau tidak. Runus yanEl
didunakan untuk nencari to uji (to) adalah sebagai
berikut :
tz
= "*y
y'TilZF
dinana ' to = nilai uji t
r = koefisien korelasi antara X dan Y (r*")
p = junlah periode yang diobservasi
hipotesa ini dilakukan sebagai berikut :
..
> t.,, naka Ho ditolak
S to, naka Ho diterima
0, yand berarti korelasi antara banyaknya
pedadanE perantara dengan volume peniual-
an adalah tidak sillnif ikan.
0, yanEl berarti korelasi antara banyaknya
pedaElang perantara dengan volune penjual-
an adalah si€lnif ikan.
Nilai t", dapat diperoleh dari tabel t '
lenggunakan derajad kebebasan (n-2 ).
Penguj ian
- Jika t
o
- Jika to
HotP=
i p>
a
d engan
12tu:.a,
hal .2?0.

Rabu, 08 Desember 2010

sistem informasi manajemen

Pengantar SAP

Author: Administrator • Published: November 25, 2008 • Category: Sistem Informasi Manajemen

SAP merupakan software yang banyak dipakai di perusahaan besar untuk mendukung integrasi proses bisnis. Lima tahun terakhir, di perusahaan negara-negara Asia, termasuk Indonesia, sedang gencar-gencarnya mengimplementasikannya. Software buatan Jerman ini telah lama dipakai di perusahaan besar Eropa dan Amerika. Seperti diberitakan Detik.com beberapa hari lalu, tahun ini, SAP juga menyiapkan paket khusus untuk perusahaan level menengah ke bawah (baca UKM). Dengan penambahan area supporting SAP, akan menambah pangsa pasar SAP dan juga membuka peluang tenaga kerja bagi dunia IT.

Di Indonesia, banyak perusahaan besar yang telah mengimplementasikan SAP, misalnya Astra International, Toyota Astra Motor, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bentoel Prima, United Tractor, Daihatsu Motor, Pertamina, Aqua, Telkomsel, Auto 2000, Blue Bird dan masih banyak perusahaan lagi yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Modul yang diimplementasikan tiap perusahaan pun beragam. Ada yang hanya memakai untuk keperluan area tertentu seperti Financial Accounting saja atau Sales and Distributon saja, namun banyak pula yang mengintegrasikan beberapa modul.

Scope integrasi, harga license tiap user SAP yang relative mahal, biaya consultan yang lumayan dan tingginya ‘kutu loncat’ SDM SAP, menyebabkan tidak semua perusahaan ‘berani’ memakai solusi SAP. Bagi Anda yang baru di dunia IT, tentu belum banyak mengenalnya. Kami sajikan sekilas pengenalan SAP untuk menambah informasi Anda. Diharapkan setelah membaca materi berikut, Anda dapat mengetahui apa itu SAP, Modul-Modul dalam SAP, Integrasi SAP dan proses bisnis yang bisa dilakukan oleh SAP.